HUTAN Pinus Mangunan merupakan bagian dari Resort Pengelolaan Hutan (RPH) Mangunan yang lokasinya tak jauh dari Imogiri, Bantul, Yogyakarta. Karena itu, orang-orang kerap menyebutnya dengan nama Hutan Pinus Imogiri. Di kawasan ini, travelers bisa menyaksikan deretan pohon pinus yang tegak menjulang dengan indahnya.
Pohon pinus juga dikenal sebagai lambang cinta orang Korea. Menurut mereka, pohon pinus yang berbatang tegak lurus adalah simbol cinta yang lurus dan tidak bercabang-cabang. Sedangkan daun pinus yang selalu hijau diibaratkan sebagai cinta yang tak pernah berakhir. Ehm, pantas aja banyak pasangan yang foto pre weddinG
Dengan latar belakang hutan pinus yang rimbun, kamu bisa mendapatkan setting foto ala film Hollywood. Bukan hanya untuk pre wedding, tapi banyak juga travelers yang datang ke Hutan Pinus Imogiri bersama keluarga atau teman-teman untuk berfoto di sana. Jadi, buat kamu yang memang suka mengoleksi foto pemandangan alam yang instagenic untuk mempercantik Instagram, Hutan Pinus Imogiri bisa jadi pilihan yang tepat.
HUTAN DENGAN BANYAK MANFAAT
Bukan hanya untuk mencari ketenangan dan berfoto, tapi Hutan Pinus Imogiri juga memiliki banyak manfaat lain. Sebelum menjadi salah satu destinasi wisata, hutan ini adalah sebuah tanah tandus yang direboisasi. Bukan hanya pinus, tapi ada banyak pohon lain yang ditanam di sana, seperti mahoni, akasia, kemiri, kayu putih, dan lain-lain.
Kawasan yang ditanam pohon tersebut bukan hanya sebagai tempat wisata, tapi juga sebagai hutan lindung. Untuk tujuan wisata, Hutan Pinus Imogiri juga memiliki fasilitas lain, seperti gardu panjang, panggung pertujukan yang menyatu dengan alam, kamar mandi umum, mushola, dan warung-warung sederhana. Keberadaan sumber mata air Bengkung di Hutan Pinus Imogiri juga menarik perhatian masyarakat karena sumber mata air itu dipercaya sebagai lokasi pertapaan Sultan Agung Hanyakrakusuma.
Untuk menuju ke sana, ada beberapa jalan yang bisa ditempuh, bisa dengan trekking dari tempat parkir menembus hutan yang rapat mengikuti jalur outbond Watu Abang atau jalan melingkar yang lebih jauh, tapi bisa ditempuh dengan sepeda atau sepeda motor.
TIPS BERWISATA KE HUTAN PINUS IMOGIRI
Buat kamu yang pengin banget mencari ketenangan di Hutan Pinus Imogiri, kamu perlu memperhatikan beberapa tips berikut ini:
- Jangan membuang sampah sembarangan di kawasan hutan pinus.
- Bagi kamu yang merokok sebaiknya berhati-hati ketika membuang puntung rokok atau batang korek api. Karena jika lalai saat mematikannya dapat memicu kebakaran hutan. Alangkah lebih baik jika kamu sama sekali nggak merokok.
- Ketika berwisata ke sini sebaiknya menggunakan kendaraan pribadi atau sewa. Karena kawasan ini tidak dilewati oleh kendaraan umum, seperti angkot dan lainnya.
- Bawalah bekal makanan ataupun minuman dari rumah. Karena, di tempat wisata ini belum banyak warung yang menjajakan makanan ataupun minuman. Hanya saja jika beruntung, kamu bisa menemui penjual makanan ringan seperti cilok atau siomay.
SEKALIAN MENIKMATI KEINDAHAN PUNCAK BECICI
Setelah puas menikmati keindahan pemandangan di Hutan Pinus Imogiri, nggak ada salahnya jika kamu melanjutkan perjalanan ke tempat menarik lainnya, yaitu ke wisata Puncak Becici. Dari Hutan Pinus Imogiri, kamu hanya perlu berkendara lurus hingga bertemu pertigaan. Di pertigaan tersebut sudah terdapat papan petunjuk yang akan membawa kamu menuju ke kawasan wisata Puncak Becici.
Sesampainya di sana, kamu akan disuguhkan pemandangan alam yang sangat indah, lengkap dengan udara yang sejuk dan aroma khas hutan pinus. Jika cuaca sedang cerah, kamu bisa melihat Gunung Merapi dan Gunung Sindoro. Waktu terbaik mengunjungi Puncak Becici adalah pada pagi atau sore hari. Di Puncak Becici, kamu juga bisa menemui rumah pohon yang sama seperti di Kalibiru, Kulonprogo.
Kawasan Wisata Puncak Becici sendiri dikelola oleh warga setempat secara swadaya. Mengingat kawasan ini merupakan kawasan hutan lindung, fasilitas yang dibuat oleh pengelola pun cukup sederhana. Meskipun begitu, keterbatasan fasilitas nggak membuat Puncak Becici sepi pengunjung.
Komentar
Posting Komentar